Parkittermasuk burung koloni, sehingga paling nyaman apabila dia hidup dengan teman-temannya atau berpasang-pasangan. Jadi, kalau Anda ingin membeli burung Parkit, sebaiknya belikan juga pasangan atau beli 2-3 ekor sekaligus. Namun, suara burung Parkit tidak sebagus Lovebird. Burung ini hampir tidak pernah dilombakan.
Jenis burung yang bisa di koloni adalah 1. Kenari 2. Murai batu medan 3. Jalak Suren 4. Manyar 5. Kutilang 6. Cucak Jenggot 7. Terucuk 8. Colibri 9. Gelatik 10. Kacer 11. Poksay 12. Beo Bagi penggemar burung kicau, burung yang bisa di koloni merupakan salah satu yang bisa diternakan dan hidup bersama. Selain menjadi burung favorit, berkicau merdu, dengan warna bulunya yang indah. Bagaimana jika ingin membudidayakan burung koloni sebagai usaha sampingan? Tentu saja anda bisa – Salah satu caranya adalah dengan sistem koloni atau kelompok, di mana sekawanan burung dipelihara dalam sangkar besar. Ternak sistem koloni adalah cara beternak burung dengan menempatkan beberapa burung jantan dan betina dalam satu kandang besar – Dengan begitu burung jantan dan betina bisa memilih sendiri pasangannya. Berikut tips dan cara beternak jenis burung yang bisa di koloni 1. Persiapan kandang Langkah awal untuk memulai ternak burung koloni adalah terlebih dahulu menyiapkan kandangnya. Buat kandang sesuai dengan kapasitas yang akan anda ternakkan. Jika ingin berternak burung dengan sistem koloni maka buatlah kandang yang cukup luas. Buat kandang di tempat terbuka dan aman dan nyaman untuk burung koloni tersebut. Buatlah kandang sedemikian rupa agar kandang burung mendapat sinar matahari. Disarankan untuk membuat 1/3 bagian atap kandang menggunakan atap transparan agar sinar matahari dapat masuk. Burung yang dipelihara secara berkoloni harus mendapatkan sinar matahari yang cukup, agar burung kenari tetap sehat dan tidak gemuk. Sebaiknya sediakan lampu di dalamnya sebagai penerangan pada malam hari, minimal neon 10 watt. 2. Memilih indukan Untuk ternak dengan sistem koloni sebaiknya memilih indukan yang berkarakter pendiam, baik jantan maupun betina, agar burung kenari tidak mengamuk selama di kandang. Selain itu pilihlah indukan yang sudah berproduksi karena burung koloni akan lebih cepat bereproduksi. Ciri-ciri burung kenari jantan yang bisa dijadikan indukan adalah burung kenari yang tidak sakit, gacor, memiliki warna yang indah dan cerah. Selain itu pilihlah burung jantan yang sudah memiliki bentol kemerahan di bawahnya yang menandakan burung tersebut sudah siap kawin dan semakin dekat dengan betina. Sedangkan indukan betina, pilihlah indukan yang sehat dan siap kawin, serta pilihlah indukan betina yang memiliki nafsu makan tinggi dan memiliki warna bulu yang cerah. Dalam satu kandang koloni, jumlah pasangan yang ideal bisa 1 jantan 4 betina atau 2 jantan 8 betina. 3. Memberi makan Pakan merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan ternak burung koloni. Jenis pakan yang diberikan pun beragam, seperti pakan pokok dan pakan tambahan. 4. Sistem Koloni Lengkap Selain beberapa cara di atas, Anda juga perlu menyiapkan beberapa fasilitas penunjang di dalam kandang, seperti menyediakan tempat minum, tempat makan dan juga sarang burung koloni untuk bertelur. Buatlah sarang lebih banyak dari jumlah burung betina dan jarak antar sarang minimal 50 cm dan usahakan untuk menambahkan variasi tanaman atau bunga pada setiap sarang. Kelebihan dan Kekurangan Peternakan Burung Sistem Koloni 1. Keunggulan Ternak Burung Sistem Koloni Sistem koloni ternak lebih praktis, karena anda tidak perlu lagi menjemur burung setiap pagi. Lebih menghemat waktu saat memberi makan karena hanya memberi makan dalam satu kandang. Anda tidak lagi direpotkan dengan burung yang cocok, karena burung akan mencari pasangannya sendiri. 2. Kekurangan Sistem Ternak Burung Koloni Burung jantan mudah stress karena kawin dengan beberapa betina sekaligus. Burung beresiko melakukan perkelahian karena mereka semua berinteraksi satu sama lain di kandang yang sama. Burung yang sedang berproduksi lebih besar kemungkinannya untuk diganggu oleh burung lainnya.
Burungini biasanya hidup bekoloni hingga ribuan ekor berada pada satu sarang yang sama karena burung ini akan membuat sarang pada tebing-tebing yang terdapat di laut. Burung ini akan memangsa ikan-ikan kecil yang ada dipermukaan laut sebagai makanannya. 3. Charadiiformes (Burung Pengarung)
Sobat Pintar perlu bangga, nih! Indonesia yang merupakan negara tropis dan kepulauan terkenal dengan keanekaragaman fauna, termasuk untuk jenis-jenis burung di data yang dipublikasikan pada laman BirdLife International, Indonesia menempati posisi keempat dengan memiliki spesies khusus ada sekitar 506 spesies burung khas Indonesia alias endemis yang hanya bisa Sobat Pintar temukan di negara kita tercinta, lho!Sayangnya beberapa jenis burung di Indonesia yang khas dan eksotis ini mulai terancam keberadaannya di alam liar, sehingga kini memiliki status sebagai hewan dengan apa saja nama-nama burung di Indonesia yang dilindungi tersebut? Nah, untuk selengkapnya langsung simak ulasan PetPi berikut IsiInilah Jenis-Jenis Burung di Indonesia yang Khas dan Dilindungi Keberadaannya1. Cendrawasih Merah2. Maleo Senkawor3. Elang Jawa4. Jalak Bali5. Sikatan Aceh6. Cica-daun Besar7. Trulek Jawa8. Gosong TanimbarInilah Jenis-Jenis Burung di Indonesia yang Khas dan Dilindungi KeberadaannyaBurung endemis dapat diartikan sebagai spesies burung yang hanya mendiami suatu wilayah tertentu, misal sebuah negara, benua, hingga satu pulau tertentu saja, tak heran apabila beberapa nama-nama burung di Indonesia ini identik dengan nama pulau atau daerah dari berbagai sumber, berikut adalah kumpulan jenis-jenis burung di Indonesia yang perlu untuk kamu Cendrawasih MerahBurung cendrawasih - bwbxBerbicara mengenai hewan asli Papua terutama dari bangsa unggas, tentu tidak bisa melewatkan nama burung cendrawasih merah Paradisaea rubra.Cendrawasih juga dikenal sebagai burung surga atau bird of paradise karena keindahan dari corak bulu yang merupakan perpaduan warna coklat, kuning, putih, hijau, hitam, dan cendrawasih merah merupakan jenis hewan endemis yang menghuni Pulau Waigeo dan Pulau Batanta yang berada di Kepulauan Raja Ampat, Papua sejak lama cendrawasih merah tergolong burung langka dan terancam kepunahan. Hal ini diakibatkan oleh perburuan liar untuk dijadikan sebagai benda buat Sobat Pintar yang menemukan burung cendrawasih yang masih dipelihara oleh beberapa kerabat, sebaiknya melaporkan pada pihak terkait ya agar bisa ditindak lanjuti sehingga burung cendrawasih bisa tetap Maleo SenkaworBurung maleo senkawor - mongabayJenis burung khas Indonesia lainnya adalah maleo senkawor Macrocephalon maleo yang menjadi hewan endemis Sulawesi dan sebagian kecil Pulau maleo senkawor punya corak bulu hitam dan jambul yang mengeras. Wajah, paruh, dan sekitar mata sedikit berwarna jingga kemerahan. Sementara bagian bawah tubuh berwarna merah dibanding jenis burung lainnya, maleo senkawor tidak mengerami telurnya. Burung yang memiliki telur berukuran besar ini akan mengerami telur dengan menguburnya dalam maleo yang banyak diburu dan berkurangnya habitat, menjadi salah satu penyebab terancamnya maleo senkawor di alam Elang JawaBurung elang jawa - freepikElang jawa Nisaetus bartelsi merupakan jenis burung predator dan ditetapkan sebagai burung nasional Indonesia yang disebut sebagai burung Indonesia ini memiliki ukuran sedang dengan panjang paruh ke ekor sekitar 60 cm. Secara umum bulunya memiliki corak coklat, hitam, dan putih, dengan jambul di burung endemis Indonesia, sesuai namanya elang jawa mendiami hutan tropis di kawasan elang jawa di alam liar kian sulit ditemui. Hal ini dipengaruhi oleh berkurangnya habitat, populasi kecil, dan kesulitan dalam mencari mangsa Jalak BaliBurunh Jalak bali - metro baliWalaupun tergolong burung bagus untuk dipelihara, namun jalak bali Leucopsar rothschildi kini kian sulit ditemukan di habitat aslinya, yakni di Pulau bali memiliki tubuh berukuran sedang dengan panjang sekitar 25 cm. Bulunya didominasi warna putih, dengan area sekitar mata biru, paruh kuning, dan kaki yang kian kritis di alam liar membuat burung jalak bali gencar dilestarikan. Salah satunya adalah dengan membangun pusat penangkaran jalak bali bisa Sobat Pintar temukan di Taman Nasional Bali Barat, Pulau Nusa Penida, dan Yayasan Bengawan, Sikatan AcehBurung sikatan aceh - birds of colombiaBurung sikatan yang tergolong ke dalam famili Muscicapidae ini memiliki nama lain tledekan di Indonesia. Jenis burung ini lazim dipelihara sebagai burung kicau terbaik, lho!Namun tidak dengan burung sikatan aceh Cyornis ruckii yang memiliki status konservasi kritis dan dilindungi keberadaannya di alam namanya, burung sikatan aceh mendiami Pulau Sumatera, terutama daerah Aceh dan burung kecil ini memiliki tubuh berukuran sekitar 17 cm saja. Pada umumnya sikatan aceh jantan memiliki warna biru gelap sedangkan betina memiliki warna coklat-merah Cica-daun Besarburung cica daun besar - pinterestJenis burung kicau lainnya yang endemis dan dilindungi di Indonesia adalah cica-daun besar atau lebih dikenal sebagai burung cucak cica-daun besar Chloropsis sonnerati sesuai dengan namanya memiliki ukuran relatif lebih besar dibandingkan spesies cica-daun umum, karakteristik cica-daun besar punya warna mayoritas hijau dengan bagian kepala dibanding spesies lainnya, cica-daun besar banyak diburu dan kini status konservasinya terancam keberadaannya di alam Trulek Jawaburung trulek jawa - jalak surenBurung trulek jawa Vanellus macropterus merupakan jenis burung di Indonesia yang terbilang sangat langka dan berisiko besar mengalami jawa memiliki habitat di kawasan padang rumput basah yang membuat ciri fisiknya mirip seperti bangau. Burung ini dilengkapi dengan kaki panjang dan tubuhnya terlihat trulek jawa hidup di sepanjang pantai utara Jawa Barat hingga pantai selatan Jawa Timur. Burung ini pula juga berpotensi hidup di Sumatera hingga habitat trulek jawa di kawasan asli pesisir Pulau Jawa yang mulai dirambah manusia, berpotensi besar mengurangi populasinya di Gosong TanimbarBurung gosong tanimbar - birds of colombiaMemiliki bentuk tubuh mirip ayam, gosong tanimbar Megapodius tenimberensis sejatinya memiliki kekerabatan dan karakteristik mirip seperti tanimbar merupakan jenis burung di Indonesia yang mendiami Kepulauan Tanimbar, seperti maleo, burung gosong tanimbar lebih aktif di daratan. Perilakunya saat mengerami telur sama, yakni dengan cara menguburnya dalam tanah hingga anak burung gosong yang menetas, bisa langsung hidup mandiri tanpa bantuan induknya. Kini gosong tanimbar tergolong ke dalam burung yang rentan akan dia jenis-jenis burung di Indonesia yang khas, endemis, dan terancam punah sehingga perlu dilindungi kelestariannya di alam Sobat Pintar ada yang bertanya, "Kenapa burung khas Indonesia lain, seperti merak atau kasuari tidak masuk dalam daftar di atas?".Nah, pada dasarnya kedua burung tersebut bukanlah hewan asli Indonesia karena juga tersebar di kawasan lain, misal Semenanjung Malaya hingga Australia, ulasan di atas dapat menambang wawasan kamu dan sampai jumpa di artikel berikutnya! Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram pintarpet untuk tahu informasi tentang Burung terbaru lainnya! Terbit Kamis, 26 November 2020, 1000 WIB Update pada Senin, 23 Agustus 2021, 2030 WIB
Selainitu, ada sejumlah faktor lain yang mempengaruhi panjang dan pendeknya usia burung. Beberapa di antaranya ialah penyakit yang menyebar di antara kawanan atau koloni burung, cedera yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembiakan atau menyebabkan kematian hingga pengalaman bertahan hidup dan kondisi lingkungan maupun cuaca ekstrem tertentu.

Indonesia terkenal akan kekayaan alam yang melimpah. Satwa, tanaman, serta bentang alamnya begitu eksotik hingga membuat wisatawan dari manca negara tertarik mengunjungi negara kita. Nah, berikut ini kami secara khusus akan mengulas burung khas Indonesia. Apa saja sih burung cantik khas Indonesia yang katanya langka itu? Yuk cari tahu di bawah ini! 10 Jenis Burung Cantik Khas Indonesia yang Kini Mulai Langka Satwa di Indonesia begitu beragam. Ada setidaknya ratusan spesies hewan dan tumbuhan endemik yang hanya ditemukan di hutan Indonesia. Nah, salah satunya adalah burung-burung endemik yang tidak dapat ditemukan di negara manapun selain di Indonesia. Burung-burung tersebut sebagian besar dilarang untuk dipelihara karena termasuk hewan langka. Keberadaannya semakin hari juga semakin terancam karena penebangan liar di hutan-hutan, habitat asli mereka. Berikut 10 jenis burung cantik khas Indonesia yang kini mulai langka 1. Burung Pleci Sumber Burung Pleci termasuk burung kicau yang cukup populer di Indonesia. Meskipun bertubuh kecil, namun ia dikenal memiliki suara kicau yang keras dan merdu. Ciri khas burung Pleci adalah lingkaran putih di sekitar matanya. Itulah mengapa burung Pleci juga disebut dengan burung kacamata. Habitat aslinya adalah di Pulau Jawa tepatnya di Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah. 2. Gagak Banggai Sumber Burung Gagak Banggai sempat dinyatakan punah. Namun, pada tahun 2007, sekawanan burung Gagak Banggai kembali ditemukan di Pulau Peling, Sulawesi Tengah. Umumnya, burung ini berukuran sekitar 39 cm dengan warna hitam legam di seluruh tubuh termasuk di bagian iris mata dengan ekor yang pendek. Baca juga Bantu Tumbuhkan Karakter Positif, 7 Hewan Ini Cocok Jadi Peliharaan Si Kecil 3. Burung Khas Indonesia Cenderawasih Biru Sumber Saat melihat burung yang satu ini, Anda mungkin akan terbelalak saking terpesonanya. Cenderawasih Biru atau yang memiliki nama lain Paradisaea Rudolphi adalah burung langka dari tanah Papua. Ia memiliki rupa yang sangat cantik dengan bulu dominan berwarna biru. Habitat aslinya ada di di hutan-hutan pegunungan Papua Nugini bagian timur dan tenggara. 4. Jalak Bali Sumber Istimewa Seperti namanya, Anda hanya bisa menemukan burung Jalak Bali di wilayah barat Provinsi Bali. Burung ini memiliki bulu berwarna putih bersih dengan ukuran sedang yang dapat tumbuh hingga 25 cm dengan berat 108 gram. Karena kecantikannya, sejak tahun 1991, burung Jalak Bali dijadikan lambang fauna khusus untuk Provinsi Bali. Baca juga Tidur dengan hewan peliharaan, aman atau berbahaya untuk kesehatan? 5. Gelatik Jawa Sumber Bila Anda bermukim di Pulau Jawa dan dekat dengan hutan, mungkin Anda pernah melihat burung Gelatik Jawa. Burung ini merupakan burung endemik Pulau Jawa. Bulunya berwarna abu-abu dengan perut coklat kemerahan, kaki merah muda, dan memiliki lingkaran merah di sekitar mata. Ukurannya pun cukup kecil yaitu hanya sekitar 15 cm. 6. Burung Merak Sumber OneGreenPlanet Nah, kalau untuk yang satu ini, Anda mungkin sudah sering melihatnya. Merak adalah jenis burung yang tidak bisa terbang dan berukuran cukup besar. Di Indonesia, merak yang kita miliki berjenis merak hijau Pavo Muticus. Saat musim kawin, merak jantan biasanya akan membuka ekornya untuk menarik perhatian merak betina. Baca juga 5 Tips Ibu Hamil Memelihara Hewan di Rumah, Wajib Catat Parents! 7. Burung Kasuari Sumber Hampir sama seperti Cenderawasih Biru, Kasuari juga hanya dapat ditemukan di Papua serta di Australia. Burung Kasuari juga jenis yang tidak bisa terbang seperti burung Merak karena ukuran tubuhnya yang cukup besar. Meskipun burung ini sangat cantik namun Kasuari cukup berbahaya. Ia dikenal sangat agresif dan memiliki cakar tajam yang bisa merobek kulit manusia. 8. Burung Khas Indonesia Enggang atau Rangkong Sumber Keberadaan burung Enggang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia yaitu Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Sebagian masyarakat juga menyebut burung Enggang dengan sebutan Rangkong, Julang, dan Kangkareng. Burung ini juga menjadi simbol bagi suku Dayak di Kalimantan. 9. Maleo Sumber Berikutnya ada burung Maleo yang sekilas tampak seperti ayam. Ciri khas burung ini terletak pada lingkaran matanya yang memiliki warna kuning. Di kepalanya juga terdapat jambul berwarna hitam. Burung ini juga hanya dapat ditemukan di Papua. Uniknya, saat bertelur, burung Maleo tidak mengerami telurnya melainkan meletakkan telurnya di dalam tanah yang sudah ia gali sebelumnya. 10. Mentok Rimba Sumber Mentok adalah sejenis unggas. Tapi, bagaimana dengan mentok rimba? Mentok rimba adalah burung yang bentuknya menyerupai mentok. Burung ini memiliki nama latin Asarcornis Scutulata dan merupakan jenis itik hutan berukuran besar yakni sekitar 66-81 cm yang kerap dijumpai di hutan rawa. *** Nah, Parents, itulah 10 jenis burung khas Indonesia yang saat ini keberadaannya sudah cukup langka. Cantik-cantik sekali ya burungnya? Semoga informasi di atas bisa jadi pelajaran untuk anak-anak kita supaya mereka mau menjaga dan melestarikan alam. Jangan biarkan burung-burung tersebut punah ya. Baca juga 9 Cara Merawat Tanaman Hias untuk Pemula, Bikin Tanaman Tumbuh Subur 9 Tanaman Hias Ini Mengandung Racun, Jauhkan dari Jangkauan Si Kecil! 7 Tips Menyiapkan Hewan Peliharaan untuk Kehadiran Buah Hati Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Sayangnya burung ini termasuk burung koloni. Jadi, Anda harus memelihara beberapa jenis sekaligus di kandang yang berbeda. Kalau Anda cuma memelihara satu ekor burung saja, nanti burung ini jarang bunyi. Selain itu, Pleci menjadi spesial karena kicau mania sering membuat berbagai racikan doping untuk mendongkrak performanya. 6. Kenari

Salah satu burung yang ditemukan oleh para peneliti, Rhipdura habibiei. - Indonesia terbagi menjadi tiga kawasan persebaran fauna yang dipisahkan oleh garis Wallace dan Weber, yakni Asiatis, Peralihan, dan Australis. Tiga kawasan inilah yang membuat Indonesia memiliki keragaman fauna, dan masih banyak diantaranya belum diidentifikasi. Sebuah penelitian dari LIPI bersama National University of Singapore telah menemukan sepuluh jenis burung baru yang teridentifikasi di Sulawesi dan Maluku. Baca Juga Singa Berkantung Ini Hidup Jutaan Tahun Silam di Hutan Kuno Australia Dari penemuan tersebut, para peneliti memberikan nama salah satu jenis burung sesuai dengan nama mantan presiden Republik Indonesia, Habibie, dengan nama latin Rhipidura habibiei. Rhipidura habibiei memiliki suara yang khas dari jenis lainnya. Ia juga memiliki pita hitam pada ekornya yang lebih lebar daripada burung-burung lainnya. Burung ini dapat ditemukan di Pulau Peleng, Sulawesi Tengah pada kawasan hutan dataran tinggi. Selain penamaan yang identik dengan Habibie, para ilmuwan juga menamakan jenis burung lainnya dengan nama seorang cendekiawan, Emil Salim. Burung tersebut diberi nama Phylloscopus emilsalimi yang bisa dijumpai di dataran tinggi Pulau Taliabu, Maluku Utara. Dewi Malia Prawiradilaga, peneliti LIPI, menyatakan bahwa penamaan suatu spesies berdasarkan kaidah ilmiah harus sesuai dengan nama lokasi dan sifat burung tersebut. Atau bisa juga diberikan dari orang penting yang memiliki jasa. “Berdasarkan sebagai penghormatan atau penghargaan untuk mengabadikan atau menganugerahkan kepada seseorang yang dianggap sudah berjasa, contoh Rhipidura habibiei dari Pulau Peleng, Kepulauan Banggai dan Phylloscopus emilsalimi dari Pulau Taliabu, Kepulauan Sula,” kata Prawiradilaga saat dihubungi. Prawiradilaga menyebutkan dalam laporan bahwa penemuan ini adalah perkembangan ekspedisi yang sangat langka dan luar biasa pasca ekspedisi yang dilakukan Alfred R. Wallace. Jenis burung lainnya yang ditemukan oleh peneliti, di antaranya Locustella portenta, Myzomela wahe, Turdus poliocephalus sukahujan, Phyllergates cuculatus sulanus, Ficedula hyperythra betinabiru, Cyornis omissus omississimus, Phyllergates cucullatus relictus, dan Phyllocopus suara merdu yang umumnya ditemukan oleh para peneliti di sekitar Pulau Taliabu. “Burung-burung tersebut endemik di wilayahnya. Artinya, tidak ada di tempat lain di dunia ini. Hanya ada di Indonesia,” kata Prawiradilaga. Baca Juga Beruang Kutub Diketahui Gemar Menyimpan Hasil Buruannya di Dalam Salju Sebagai pengembangan penelitian lebih lanjut, saat ini spesimen dari sepuluh jenis maupun anak jenis burung baru tersebut disimpan sebagai koleksi ilmiah Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi LIPI. “Masih banyak hal yg perlu dilakukan, seperti mengkaji populasi, meneliti ekologi atau peri kehidupannya di alam, melihat kondisi habitat, meneliti perannya di alam dan sebagainya,” tutup Prawiradilaga. PROMOTED CONTENT Video Pilihan

Jenisjenis finch memang sangat kondusif untuk dibikin koloni bahkan bisa dicampur dengan beberapa jenis finch lain sehingga makin menambah warna warni pada kandang aviary terbukti beberapa peternak membuktikan dengan mencampur aneka jenis finch burung burung tersebut tetap bisa berkembangbiakproduksi normal dan tidak saling mengganggu. burunglovebird juga dapat diternakan dalam koloni,jadi bisa irit karena warna yang bagus dan banyaknya lomba membuat burung ini banyak sekali penggemarnya,baik dari anak-anak,dewasa,sampai orang tua.baik perempuan dan laki-laki.
CaraTernak Burung Kenari Sistem Koloni - Burung Kenari adalah salah satu jenis burung yang populer dikalangan kicau mania karena memiliki suara kicauan yang merdu dan warna bulu yang mempesona. Sehingga tak heran banyak orang yang menyukai jenis burung kenari untuk hewan peliharaan. Selain itu banyak juga yang orang yang berternak burung kenari.
PerilakunyaDi Habitat Asli Burung Kookaburra. Termasuk burung yang agresif dan hidup membentuk koloni kecil. Dia juga aktif di siang hari untuk beraktifitas. Melindungi dirinya dengan paruhnya yang kuat namun lebih sering. menghindar. Dia juga merupakan pemangsa yang baik sehingga hampir tidak pernah gagal dalam memangsa calon buruannya. kGGIB.
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/365
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/345
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/141
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/271
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/3
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/191
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/223
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/290
  • jenis burung yang bisa di koloni