Krajewski & Ritzman,1990) membedakan pengertian kualitas menurut pandangan produsen dan konsumen. Kualitas pelayanan sangat penting dalam menjalankan sebuah bisnis, karena dengan kualitas pelayanan yang baik inilah yang bisa menjadi salah
- Pengendalian mutu dalam produksi diperlukan agar kualitas produk terjamin dan terjaga baik. Biasanya produsen menetapkan standar dan kualitas produk dengan mempertimbangkan kualitas produk milik produsen menjadikan kualitas produk pesaingnya sebagai standar yang harus dilewati, supaya hasil produk atau jasanya lebih baik. Apa itu pengendalian mutu dalam produksi? Pengertian pengendalian mutu Dikutip dari buku Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan 2012 karya Tjahja Muhandri dan Darwin Kadarisman, berikut pengertian pengendalian mutu menurut Feigenbaum "Pengendalian mutu adalah pengukuran kinerja produk, membandingkan dengan standar dan spesifikasi produk, serta melakukan tindakan koreksi bila ada penyimpangan." Baca juga Apa Maksud dari Produksi dan Produsen? Pengendalian mutu merupakan teknik dan aktivitas terencana yang dilakukan untuk mencapai, mempertahankan, serta meningkatkan mutu produk atau jasa, agar sesuai standar yang telah ditetapkan, sehingga dapat memenuhi kepuasan satu poin penting dalam pengendalian mutu adalah pengendalian kualitas produk. Biasa dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil produk atau jasa telah memenuhi standar perusahaan. Pengendalian kualitas produk dapat dilakukan melalui pendekatan keluaran yang dilakukan dengan melihat sampel produk. Sampel ini dibuat supaya produsen tahu seberapa baik produknya, dan apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Fungsi dari pengendalian kualitas produksi diperlukan agar produk yang dihasilkan tetap sesuai dengan rencana produksi. Oleh sebab itu, diperlukan pengecekan kembali kualitas, untuk memastikan produk yang dihasilkan telah memenuhi standar. Baca juga Jenis-Jenis Kegiatan Produksi Manfaat pengendalian mutu Dilansir dari buku Manajemen Pengendalian Proyek 2020 oleh Sugiyanto, pengendalian mutu dilakukan supaya kualitas pekerjaan yang dihasilkan sesuai spesifikasi yang ditentukan. Pengendalian mutu dalam produksi bisa dilakukan melalui pengawasan serta pengukuran langsung di lapangan, perhitungan sebagai fungsi kontrol, dan pengujian langsung di lapangan. Menurut Ahmad dalam buku Manajemen Mutu Terpadu 2020, manfaat pengendalian mutu dalam produksi adalah Supaya barang hasil produksi mencapai standar mutu yang telah ditetapkan Mengusahakan agar biaya inspeksi pemeriksaan seminim mungkin Mengupayakan agar biaya desain produk dan proses penggunaan mutu produksinya ditekan sekecil mungkin Agar biaya produksinya serendah mungkin. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Penetapanstandar dari kualitas suatu produk ditetapkan oleh produsen dengan mempertimbangkan.. Kualitas dari produk pesaing Keseimbangan antara keuntungan dan penjualan Efisiensi produksi Segmen pasar dari produk pesaing Kegunaan dari produk JAWABAN : 17. Berikut yang bukan menunjukkan manfaat pengedalian kualitas produk bagi perusahaan..

Sebuah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi tentu harus melakukan evaluasi terhadap produknya sebelum diluncurkan ke pasaran. Untuk menghasilkan barang yang bermutu, perusahaan harus menentukan standar kualitas secara jelas. Pentingnya melakukan evaluasi produk agar perusahaan bisa memantau setiap kerusakan produk kemudian dicari penyebabnya dan segera dilakukan perbaikan. Evaluasi produk adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang akan dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan. Adapun faktor yang biasa dipakai dalam mengevaluasi kepuasan produksi manufaktur menurut Garvin dalam Lovelock 1994, antara lain meliputi aspek sebagai berikut Reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Dalam hal ini konsumen melihat kinerja performance karakteristik operasi pokok dari produk inti yang dibeli. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan features yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap yang merupakan fasilitas tambahan yang menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan pengembangan. Kehandalan reliability , yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal digunakan. Berkaitan dengan kemungkinan suatu produk melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam waktu tertentu dibawah kondisi tertentu. Kesesuaian dengan spesifikasi conformance to specification ,yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan. Daya tahan durability berakaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat digunakan. Biasanya karakteristik ini berhubungan dengan ukuran masa pakai suatu produk. Kemampuan pelayanan serviceability, merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan kompetensi, kenyamanan, mudah direspirasi serta penanggulangan keluhan yang memuaskan. Estetika estebility merupakan karakteristik yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan pribadi. Kualitas yang dirasakan perceived quality bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk tersebut seperti meningkatkan harga diri, biasanya merupakan karakteristik yang berhubungan dengan reputasi. Penentuan Kualitas Produk dan Pengendalian Mutu Produk Adapun standar dari kualitas suatu produk ditetapkan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut a. Kualitas produk pesaingMinimal perusahaan menghasilkan produk dengan kualitas yang sama dengan pesaingbahkan sedapat mungkin lebih baik dari produk pesaing. b. Manfaat akhir dari produkApakah produk tersebut sebagai produk akhir atau produk perantara untuk diproduksi lebih lanjut. c. Keseimbangan antara harga dan kualitasPerusahaan harus menyesuaikan harga jual dengan kualitas produk. Konsumen tidak akan segan membeli dengan harga tinggi, bila kualitas dari produk yang dibelinya memang terjamin atau berkualitas super. Pengendalian mutu terhadap produk tentu sangat diperlukan. Pengendalian mutu atau quality control adalah proses penilaian dan pengawasan kualitas atas hal-hal yang berkaitan dengan produksi. ISO 9000 mendefinisikan pengendalian mutu sebagai “Bagian dari manajemen kualitas yang berfokus pada pemenuhan standar kualitas suatu produk”. Pendekatan Pengendalian Kualitas Produk Pengendalian kualitas bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan, baik bahan, tenaga, waktu maupun kualitas barang jadi serta untuk memperbaiki kesalahan – kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya, pada saat maupun setelah proses produksi. Pengedalian kualitas umumnya dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu sebagai berikut a. Pendekatan MasukanKualitas suatu produk akhir sangat ditentukan oleh kualitas masukan input produksi, baik bahan baku atau pendukung, tenaga kerja, maupun peralatan produksi yang digunakan. Pengendalian kualitas berdasarkan pendekatan masukan adalah pengendalian dengan cara menetapkan standar yang sangat ketat terhadap spesifikasi bahan baku diperiksa secara cermat,tenaga kerja yang digunakan diseleksi secara ketat serta fasilitas atau perlengkapan produksi dipilih secara cermat. b. Pendekatan ProsesPendekatan ini dilakukan melalui pengendalian yang ketat terhadap standar proses produksi yang dijalankan. Sebelum melakukan proses produksi setiap pekerja terlebih dahulu diberikan pedoman pelaksanaan proses produksi yang harus mereka pahami dengan baik sehingga mereka bekerja sesuai pedoman. Di samping itu setiap pekerja berusaha untuk meminimalisasi penyimpangan dan setiap kerusakan peralatan produksi segera diperbaiki. c. Pendekatan KeluaranPendekatan ini dilakukan dengan melihat kesesuaian produk akhir dengan pesanan atau standar yang telah ditetapkan, yaitu dengan melihat dan memeriksa sampel produk. Di samping itu pengendalian dengan pendekatan ini juga dilakukan terhadap fasilitas penyimpangan produk akhir, setiap produk akhir keluaran akan diperiksa untuk melihat kesesuaiannya dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu yang disebut dengan sampel produk. Pengendalian kualitas bagi perusahaan memiliki manfaat sebagai berikut Tercapainya efesiensi,dikarenakan tidak ada pemborosan bahan baku atau pendukung,waktu dan tenaga kerja. Menekan biaya,sehingga biaya rata-rata dan harga jual menjadi rendah. Meningkatkan penjualan,disamping karena harga jual relative rendah juga kerena kualitas barang yang terjamin. Manfaat bagi konsumen adalah konsumen merasa puas karena memperoleh barang/produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing. Langkah Melakukan Evaluasi Kualitas Produk Berikut ini beberapa langkah yang bisa diambil perusahaan dalam melakukan evaluasi produk, antara lain Evaluasi pada kualitas produk, yaitu dengan melakukan pengendalian mutu atau quality control, mencari cacat produk dan segera melakukan perbaikan. Pengendalian kualitas produk dilakukan yaitu dengan cara mengidentifikasi kerusakan produk, mencari penyebab kerusakan dan usaha untuk melakukan perbaikan. Perusahaan perlu menentukan standar kerusakan produk maksimal dua persen. Evaluasi terhadap persepsi karyawan. Mengevaluasi persepsi karyawan dan para manajer terhadap kualitas juga mengevaluasi tingkat komitmen para karyawan dan manajer terhadap kualitas. Evaluasi tingkat kerusakan produk. Evaluasi ini dilakukan untuk mencari penyebab terjadinya kerusakan, seperti kualitas bahan yang digunakan tidak sesuai dengan standar, keteledoran karyawan yang disebabkan kurangnya pengawasan atau mesin yang sudah tidak layak pakai. Setelah diperoleh hasil dari analisis tersebut dapat digunakan sebagai evaluasi terhadap strategi bisnis perusahaan yang telah mencanangkan kebijakan mutu barang yang dihasilkan oleh perusahaan, termasuk kebijakan tingkat kerusakan barang. Related posts

dipergunakanoleh produsen atau pelaku usaha sebagai acuan dalam pengendalian mutu internal atau untuk kepentingan promosi bahwa produk yang diproduksi memiliki kualitas baik dan terjamin. Penerapan standar dapat bersifat wajib jika menyangkut keselamatan, kesehatan, keamanan, atau kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Kualitas Produk Adalah Pengertian, Dimensi dan Pengaruhnya Pada Konsumen Kualitas Produk Adalah Pengertian, Dimensi Dan Pengaruhnya Pada Konsumen Pada dasarnya, kualitas produk adalah satu dari sekian banyaknya faktor terpenting dalam menjalankan suatu bisnis, yang mana kualitas produk sangat menentukan tingkat kepuasan konsumen dan juga masa depan perusahaan Anda. Adanya pergerakan bisnis yang dinamis membuat setiap perusahaan untuk bisa terus meningkatkan inovasinya dalam mengembangkan produk yang ditawarkan ke konsumen serta terus meng-update teknologi yang digunakan oleh perusahaan guna mengembangkan kualitas produk. Nah dalam artikel ini, mari kita bahas bersama tentang kualitas produk, manfaat, serta dampaknya pada perusahaan. Kualitas Produk Adalah Kualitas produk adalah suatu kondisi fisik, sifat, dan fungsi produk, baik itu produk barang atau produk layanan jasa, berdasarkan tingkat mutu yang disesuaikan dengan durabilitas, reliabilitas, serta mudahnya penggunaan, kesesuaian, perbaikan serta komponen lainnya yang dibuat untuk memenuhi kepuasan dan juga kebutuhan pelanggan. Prawirosentono menjelaskan bahwa kualitas produk adalah suatu ciri khas tertentu dari produk yang mampu memenuhi ekspektasi konsumen. Baca juga OKR Adalah Pengertian, Keuntungan, dan Cara Membuat OKR Dimensi Kualitas Produk 1. Kinerja Tingkat penilaian kinerja adalah suatu penilaian terkait bagaimana suatu produk bisa disajikan dan juga ditampilkan pada pelanggan. Tingkat penilaiannya akan fokus pada karakteristik dasar dari produk tersebut, contohnya adalah dimensi kinerja dari produk makanan adalah rasa dari makanan itu sendiri. 2. Keandalan Tingkat keandalan dan juga konsistensi dari suatu produk dalam proses pengerjaan maupun pembuatannya sangat mempengaruhi minat konsumen. Keandalan sangat erat kaitannya dengan minat pelanggan dan bagaimana mendapatkan kepercayaan dari pelanggan. 3. Keistimewaan Karakteristik sekunder ini hadir sebagai pelengkap dan bisa diartikan sebagai kelengkapan atas berbagai atribut produk yang tersedia pada suatu produk. Di beberapa waktu tertentu, kinerja pada suatu produk akan sesuai dengan pesaingnya, namun yang membedakan adalah fitur yang terkandung di dalamnya. 4. Kesesuaian Ciri khas yang berkaitan dengan desain pada suatu produk akan menghasilkan kesesuaian standar yang sebelumnya sudah ditentukan berdasarkan kesepakatan yang ada sebelumnya. 5. Daya Tahan Daya tahan produk adalah karakteristik yang erat kaitannya dengan berapa lama tingkat ketahanan produk tersebut. Pada produk makanan atau minuman, biasanya akan diartikan dengan tanggal kadaluarsa. 6. Kemampuan Melayani Dalam hal ini, kemampuan dalam hal melayani berhubungan langsung dengan tingkat kecepatan, kompetensi, dan juga kenyamanan yang bisa diberikan oleh suatu perusahaan kepada pelanggannya yang terkait dengan penanganan jika nantinya ada keluhan pada produk yang diproduksi oleh perusahaan. 7. Estetika Estetika adalah suatu keindahan pada suatu produk yang berhubungan dengan panca indera, dimana produk tersebut mampu menggambarkan nilai keindahan yang erat kaitannya dengan rasa, desain, aroma, dll. Perspektif Kualitas Produk Perspektif kualitas produk adalah persepsi dari setiap konsumen terkait kualitas atau keunggulan suatu produk dan jasa secara keseluruhan dengan maksud yang diinginkan oleh konsumen. Tjiptono berpendapat bahwa ada lima jenis kualitas perspektif produk, yakni 1. Transcendental Approach Kualitas produk dalam pendekatan ini mampu dirasakan dan diketahui namun akan sulit untuk dijelaskan dan juga digunakan. Sudut pandang dalam hal ini biasanya diimplementasikan dalam seni tari, seni musik, seni rupa, dan juga drama. Nantinya, perusahaan akan mampu mempromosikan produknya dengan berbagai pertanyaan, seperti tempat belanja yang dinilai mengenyangkan, elegan, kecantikan, dll. Sehingga, fungsi perencanaan, produksi, dan juga pelayanan pada suatu perusahaan akan sulit sekali untuk dijelaskan dengan pengertian ini sebagai bagian dasar dari manajemen kualitas. 2. Product-Based Approach Kualitas produk dengan pendekatan ini akan menilai bahwa kualitas sebagai suatu ciri khas atau atribut yang mampu dikuantifikasikan dan juga mampu diukur. Perbedaan yang ada pada segi kualitas akan mencerminkan perbedaan dalam jumlah unsur dan atribut yang terkandung pada suatu produk. Jadi, setiap produk tidak akan menjelaskan perbedaan dalam hal selera, kebutuhan, dan preferensi tiap orang karena penilaiannya sangat objektif. 3. User-based approach Pendekatan ini dilakukan berdasarkan anggapan bahwa kualitas produk tergantung bagaimana orang lain melihatnya, dan produk yang mampu memuaskan seseorang adalah produk yang berkualitas tinggi. Perspektif yang dilakukan secara subjektif dan juga demand-oriented pun menyatakan bahwa pelanggan yang berbeda mempunyai tingkat kebutuhan dan juga kemauan yang juga berbeda, sehingga tingkat kepuasan pada tiap orang adalah sama dengan kepuasan maksimal yang mampu dirasakan. Kita tahu bahwa tingkat kepuasan seseorang akan berbeda-beda, sehingga pandangan tiap orang akan kualitas produk akan berbeda-beda berdasarkan sudut pandangannya. Untuk itu, suatu produk yang mampu memenuhi dan juga kepuasan seseorang belum tentu mampu memenuhi kepuasan orang lain. 4 Manufacturing-Based Approach Biasanya, perspektif ini akan bersifat lebih supply-based , khususnya dalam memperhatikan berbagai praktik perekayasaan, produksi, dan juga menjelaskan kualitas sebagai persyaratannya. Dalam perusahaan jasa, perspektif ini bisa bersifat operation-driven. Pendekatan ini juga akan lebih memperhatikan penyesuaian spesifikasi yang memang dikembangkan secara internal yang sering kali di motivasi oleh tujuan peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya. Oleh karena itu, yang menentukan kualitas dalam hal ini adalah perusahaan, bukan konsumen. 5. Value-Based Approach Pendekatan ini akan menilai kualitas dari sisi nilai dan harga dengan memikirkan trade-off antara performa dan harga. Dalam hal ini, kualitas juga sering dinilai secara relatif, sehingga produk yang dibuat oleh perusahaan dengan kualitas paling tinggi belum tentu menjadi produk yang juga memiliki nilai tinggi. Namun, produk yang bernilai adalah produk yang paling tepat untuk dibeli atau digunakan oleh konsumen. Manfaat Kualitas Produk Manfaat yang akan diperoleh perusahaan jika mampu membuat kualitas produk yang baik adalah Meningkatkan Pangsa Pasar Target pemasaran akan meningkat seiring banyak pelanggan yang sudah percaya dengan produk Anda. Meminimalisir Biaya Kepuasan pelanggan yang baik akan meminimalisir pembuatan produk barang atau jasa, karena orientasi perusahaan ada pada jenis tipe, waktu, dan jumlah produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Memberikan Dampak Internasional Semakin banyak pelanggan yang Anda peroleh, maka produk yang Anda miliki tentunya akan semakin terkenal, baik itu secara lokal maupun internasional Meningkatkan Reputasi Perusahaan Anda Perusahaan yang mampu membuat produk dengan kualitas baik tentunya akan memperoleh predikat baik di mata konsumennya, dan hal tersebut tentunya akan meningkatkan citra perusahaan. Indikator yang Mempengaruhi Kualitas Produk Terdapat beberapa faktor tertentu yang mampu mempengaruhi kualitas produk, yaitu Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia adalah unsur terpenting yang memungkinkan adanya proses peningkatan nilai, hal tersebut tentunya didapat dari pemikiran, ide dan tenaga manusia. Prosedur Kerja Prosedur kerja atau SOP yang mengharuskan setiap orang dalam melakukan kegiatan yang sesuai dengan aturan yang sudah disepakati. Mesin Mesin adalah Alat yang digunakan dalam membuat produksi barang untuk meningkatkan nilai pada suatu produk. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang dibuat sehingga akan menghasilkan suatu produk yang sebelumnya sudah ditentukan. Lingkungan Lingkungan adalah tempat atau lokasi pembuatan produk yang mampu mempengaruhi hasil dari performa proses produksi. Baca juga Pembahasan Lengkap Manajemen Persediaan Bahan Baku Penutup Berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa kualitas produk adalah suatu kondisi fisik, sifat, dan fungsi produk, baik itu produk barang atau produk layanan jasa, berdasarkan tingkat mutu yang disesuaikan dengan durabilitas, reliabilitas, serta mudahnya penggunaan, kesesuaian, perbaikan serta komponen lainnya yang dibuat untuk memenuhi kepuasan dan juga kebutuhan pelanggan. Umumnya, kualitas produk yang baik akan mampu memberikan rasa puas terhadap, sehingga pada akhirnya tingkat loyalitas konsumen pada produk Anda akan meningkat dengan sendirinya, dan perusahaan pun mampu mendapatkan profit atau keuntungan yang besar. Tapi, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk, mulai dari kemasan produk, rasa atau tingkat ketahanan produk, kesesuaian, atau performa dari produk tersebut. Jika hal tersebut sudah mampu dipenuhi, maka bukan tidak mungkin tujuan utama perusahaan bisa dicapai dengan baik. Selain harus memperhatikan kualitas produk, dalam upaya meningkatkan kesuksesan bisnis juga diperlukan manajemen keuangan dan akuntansi yang baik. Nah, untuk memudahkan Anda dalam melakukan manajemen keuangan perusahaan, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online. Accurate Online juga akan memudahkan Anda dalam melakukan berbagai proses akuntansi yang rumit. Jadi, Anda bisa mencatat seluruh transaksi laporan arus kas Anda dengan cepat. Selain itu, Anda juga bisa mengelola stok barang, aset perusahaan, sampai dengan mengelola utang-piutang perusahaan secara instan. Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini Seorang wanita lulusan sarjana manajemen bisnis dan akuntansi yang hobi menulis blog tentang manajemen bisnis secara spesifik. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link

Adapunstandar dari kualitas suatu produk ditetapkan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Kualitas produk pesaing Minimal perusahaan menghasilkan produk dengan kualitas yang sama dengan pesaingbahkan sedapat mungkin lebih baik dari produk pesaing. Manfaat akhir dari produk Kualitas produk adalah elemen utama yang perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha. Khususnya bagi mereka yang memang ingin mempertahankan bisnisnya di tengah sengitnya persaingan dan bahkan membuat bisnis tersebut semakin maju dan berkembang. Namun, tentu saja ini bukanlah perkara yang mudah. Pengertian kualitas produk yang baik harus terlebih dahulu dipahami, sehingga pelaku usaha mengerti kualitas seperti apa yang bisa dibilang baik, bagaimana mencapainya, apa saja yang perlu dilakukan untuk mempertahankan tingkat kualitas tersebut, dan apa yang akan terjadi jika menemui kegagalan dalam upaya-upaya tersebut. Meski mungkin terdengar merepotkan dan seolah membutuhkan usaha yang besar, menjaga kualitas dari setiap produk atau jasa yang coba dipasarkan akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi operasional serta pengembangan bisnis. Memahami Pengertian Kualitas Produk dan Jasa Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk atau jasa untuk melaksanakan fungsinya dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti keandalannya, daya tahan yang dimilikinya, nilai kemudahannya, kebutuhannya akan perbaikan, serta nilai-nilai lainnya yang juga perlu diperhatikan. Dari pengertian tersebut saja, pelaku usaha sudah dapat memperkirakan upaya apa saja yang perlu dilakukan untuk memastikan kualitas tetap selalu terjaga. Kualitas produk menurut para ahli memiliki pengertian yang kurang lebih sama. Kotler dan Armstrong, misalnya saja, memahami kualitas tersebut sebagai kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, dan ukuran ini mencakup keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, reparasi produk, dan juga atribut produk lainnya. Dari dua pengertian tersebut, ada kesamaan poin pertimbangan yang perlu diperhatikan oleh setiap pelaku usaha a. Durabilitas atau Daya Tahan Produk Terkait dengan kualitas produk, yang dimaksud dengan durabilitas adalah ketahanan yang dimiliki oleh produk tersebut ketika digunakan. Semakin lama masa penggunaan suatu produk, maka bisa dibilang kualitasnya pun juga semakin baik. Dengan memastikan produk yang akan dipasarkan memiliki durabilitas yang baik selama digunakan, pelaku usaha dapat menambahkan nilai jual terhadap produk tersebut. Karena, disadari atau tidak, konsumen akan lebih senang dengan produk yang memiliki masa pakai yang lebih lama dibanding produk serupa yang mudah rusak. Kualitas produk dengan siklus hidup yang panjang akan meyakinkan pelanggan untuk melakukan pembelian berulang, misalnya saja membeli produk yang sama ketika masa pakai produk sebelumnya sudah habis dan tak dapat digunakan lagi. Namun, pelaku usaha harus memperhatikan juga sifat produk yang ingin dipasarkan tersebut sebelum meningkatkan durabilitasnya. Untuk produk-produk yang memang hanya digunakan dengan metode sekali pakai, durabilitas seharusnya bukanlah sesuatu yang harus dipertimbangkan secara mendalam. Jika ini yang terjadi, meningkatkan kualitas produk dari sisi lain dapat dijadikan pilihan. b. Reliabilitas atau Keandalan Produk Ukuran kualitas produk yang selanjutnya perlu diperhatikan setelah memastikan durabilitas adalah reliabilitas atau keandalan yang dimiliki oleh suatu produk. Untuk ukuran yang satu ini, pelaku usaha harus melihat seberapa tepat produk yang dipasarkan dalam menjalankan fungsionalitasnya. Produk-produk penggorengan, sebagai contohnya saja, dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang baik jika dapat digunakan untuk menggoreng masakan secara merata; bukan matang di salah satu bagian, tetapi untuk bagian yang lain justru gosong atau masih terlalu mentah. Ingat bahwa tujuan konsumen dalam membeli suatu produk adalah untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-harinya. Oleh karena itu, tingkat reliabilitas sebagai ukuran kualitas produk adalah salah satu hal yang perlu dipertimbangkan sebaik mungkin. Konsumen tidak akan membeli produk-produk yang tidak dapat diandalkan. Berbeda dengan durabilitas yang bisa berbeda-beda kebutuhannya tergantung sifat maupun jenis produknya, kualitas produk dari sisi reliabilitasnya merupakan elemen yang sangat penting dan tak dapat disepelekan, karena setiap produk harus dapat digunakan sesuai dengan fungsinya; terlepas dari sifat maupun jenis produk itu sendiri. Produk-produk dengan tingkat keandalan tinggi juga akan lebih mudah dipasarkan dari mulut ke mulut sehingga dengan memastikan reliabilitas suatu produk, angka penjualan juga dapat ditingkatkan secara maksimal. c. Kemudahan Pengoperasian Produk Kualitas produk juga dapat dilihat dari seberapa mudah produk tersebut dalam penggunaannya. Jadi, selain durabilitas dan reliabilitas, pelaku usaha juga perlu memperhatikan apakah produk yang akan atau tengah dipasarkan mudah digunakan oleh pelanggan atau tidak. Terkadang, kemudahan penggunaan sedikit bertabrakan dengan keindahan atau estetika yang dimiliki oleh produk tersebut. Bagus jika suatu produk dibuat dengan cantik dan kualitas produk tersebut pun baik. Namun, jika memang harus memilih salah satu, pastikan untuk mengutamakan kemudahan penggunaan produk tersebut dibanding keindahan bentuknya. Berbeda dengan makanan yang dapat meningkatkan selera makan seseorang jika memiliki penyajian yang cantik dan menggugah, terkadang pelanggan tidak begitu peduli dengan bentuk dari produk yang digunakan selama mereka tidak mengalami kerepotan atau masalah lain saat mengoperasikannya. Bukan berarti sisi estetika yang dimiliki oleh produk yang dipasarkan menjadi tidak penting; tentu rupa suatu produk juga merupakan elemen yang penting dalam menarik pelanggan untuk membelinya, tetapi tingkat urgensinya jadi tidak begitu tinggi jika dibandingkan dengan kemudahan penggunaannya. Lihat juga target pasar yang ingin disasar dengan produk tersebut. Kualitas produk juga dapat disesuaikan dengan pangsa pasarnya. Sebagai contoh, produk yang menarget pasar pelanggan usia muda yang mungkin kemampuan motoriknya masih belum mencapai tumbuh kembang puncaknya perlu didesain dengan kemudahan penggunaan sebagai pertimbangan utamanya. Setiap pelaku usaha disarankan untuk mementingkan kualitas produk yang ingin dipasarkannya. Setelah kualitas yang tinggi tercapai, tidak masalah jika pelaku usaha ingin mengembangkan produk dengan memperhatikan nilai-nilai estetikanya. d. Reparasi atau Perbaikan Produk Mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi kualitas produk tidak hanya perlu dijaga pada saat pembuatannya, misalnya saja dengan merancang produk yang memiliki ketahanan, keandalan, serta kemudahan dalam penggunaannya, tetapi juga memastikan produk tersebut bisa mendapatkan layanan purna jual yang baik juga. Dalam sisi ini, kemudahan perbaikan atau reparasi produk adalah bintang utamanya. Tidak jarang orang merasa maju-mundur saat ingin membeli mobil-mobil antik meskipun mobil tersebut sudah terkenal dan teruji setiap kualitasnya; baik dari sisi durabilitas, reliabilitas, serta kemudahan penggunaannya. Alasan utamanya adalah meski mobil tersebut memiliki kualitas produk yang baik, mobil antik kerap menimbulkan masalah baru ketika mengalami kerusakan karena sudah tidak banyak lagi penyedia komponen-komponen mobil dengan keluaran tahun yang baru. Hal yang sama juga dapat berlaku pada komoditas bisnismu. Kualitas produk juga harus mempertimbangkan seberapa mudah reparasi produk dilakukan ketika produk tersebut mengalami masalah, baik masalah yang sudah diperkirakan sebelumnya maupun masalah yang tak terduga. Menyediakan gerai-gerai khusus untuk reparasi akan membantu meyakinkan pelanggan untuk membeli produk tersebut tanpa harus khawatir memikirkan apa yang harus dilakukan ketika produk mengalami kerusakan pada saat pemakaian. Selain ketersediaan tempat reparasi yang mudah dijangkau, harga dari komponen yang diperlukan pada saat reparasi juga dapat menjadi ukuran kualitas produk. Meski sudah tersedia banyak gerai resmi yang menyediakan jasa reparasi, semuanya akan terasa percuma jika harga perbaikan itu sendiri terlalu tinggi dan tidak sebanding dengan fungsi yang ditawarkan oleh produk terkait. Jika ukuran kualitas produk yang satu ini tidak diperhatikan dengan baik, pelanggan akan dengan cepat berpaling pada kompetitor yang menyediakan produk serupa dengan layanan purna jual yang lebih terjangkau. Bayangkan saja, tentunya siapa pun tidak akan mau membeli suatu produk jika biaya perbaikan untuk produk tersebut sama tingginya dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh produk baru, bukan? Pengguna pun akan dengan cepat berpaling dan enggan untuk melakukan pembelian berulang jika situasi tersebut sampai terjadi, sehingga pelaku usaha perlu memperhatikannya dengan benar. e. Atribut Produk Lainnya Selain sejumlah kualitas produk di atas, masih ada beberapa aspek lain yang dapat memengaruhi tingkat kualitas dari setiap produk yang dipasarkan. Untuk atribut lainnya ini, pelaku usaha perlu memberikan nilai tambah ke dalam produknya yang tidak dimiliki oleh produk-produk kompetitor, misalnya saja dengan menjamin citra produk yang positif. Dewasa ini, tak jarang suatu bisnis memasang selebritas untuk membangun citra yang positif bagi produknya. Tak jarang pelanggan melihat para selebritas sebagai seorang penjamin bagi kualitas produk yang dipasarkan. Perasaan ingin memiliki barang yang juga digunakan oleh orang yang diidolakan, sebagai contoh, dapat memberikan nilai tambahan bagi suatu produk yang dapat mendorong angka penjualannya. Atribut lainnya bisa mencakup nilai eksklusivitas yang dimiliki oleh suatu produk. Meski tidak secara langsung berkaitan dengan kualitas yang dimiliki oleh produk tersebut, atribut ini bisa menjadi nilai tambah dalam menarik minat pelanggan untuk membelinya. Sebaliknya, bukan berarti produk yang tidak eksklusif menjadi lebih rendah nilainya. Bagi beberapa jenis produk, seberapa banyak produk tersebut beredar dan mudah ditemukan justru menjadi nilai tambah yang lain. Di sinilah fungsi perencanaan strategi pemasaran bisnis diperlukan oleh pelaku usaha untuk menentukan nilai tambah yang ingin dikejar dalam memasarkan suatu produk. Memperhatikan dan menjaga kualitas produk adalah kunci utama yang dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk memastikan bisnisnya mengalami tingkat pertumbuhan yang baik. Bisnis yang menawarkan produk-produk tanpa kualitas yang jelas akan sulit berkembang karena tidak dapat menarik pelanggan untuk melakukan pembelian. Jika suatu produk tidak memiliki nilai jual yang baik, bagaimana bisnis tersebut bisa meraih keuntungan untuk mengembangkan bisnisnya semakin besar, bukan? Pentingnya Menerapkan Pemeriksaan dan Jaminan Kualitas Produk Pemeriksaan dan jaminan kualitas produk adalah salah satu tahap yang perlu dilakukan pada saat, sebelum, maupun setelah proses produksi hingga pemasaran produk dilakukan. Setiap aktivitas memiliki fungsi dan manfaatnya masing-masing yang tidak dapat diabaikan begitu saja jika pelaku usaha ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari produk yang ditawarkan. Pemeriksaan Kualitas Produk Pemeriksaan kualitas produk adalah salah satu proses yang kerap dilakukan di tengah maupun setelah proses produksi. Dengan melakukan pemeriksaan kualitas, pelaku usaha dapat memastikan bahwa setiap produk siap untuk dipasarkan dengan kualitas yang baik, memastikan pelanggan hanya akan menikmati hasil produksi yang terbaik saja sehingga bisnis yang dijalankan tidak mendapat ulasan buruk yang dapat menghancurkan reputasi bisnis atau masalah di kemudian hari. Dalam melakukan pemeriksaan kualitas produk, umumnya setiap bisnis memiliki daftar centang berupa standar yang harus dipenuhi sebelum produk tersebut dapat dipasarkan. Hanya produk-produk yang berhasil memenuhi standar kualitas standar ini saja yang akan dipasarkan, sementara produk-produk yang tidak memenuhi standar kualitas akan dimusnahkan untuk menghindari komplain dari pelanggan. Jaminan Kualitas Produk Produk yang dipasarkan harus memiliki jaminan kualitas produk yang jelas. Jaminan ini bisa didapatkan dari pemeriksaan kualitas yang sebelumnya telah dilakukan. Meski pelaku usaha mungkin tidak dapat menunjukkan daftar centang standar kualitas yang digunakan, tetapi pelaku usaha dapat menyajikan hasil analisis mengapa produk yang nantinya akan dipasarkan ini dapat diandalkan, memiliki siklus hidup produk yang panjang, serta mudah untuk digunakan. Jika diperhatikan dengan benar, jaminan ini sangat dipengaruhi oleh seberapa baik pelaku usaha dalam memastikan kualitas produk yang dimilikinya berdasarkan ukuran-ukuran yang ada. Pemberian jaminan, seperti yang sudah dijelaskan di atas, dapat dilakukan dengan memastikan durabilitas, reliabilitas, serta kemudahan penggunaan produk, sementara kemudahan perbaikan maupun reparasi produk dapat dijadikan sebagai jaminan purna jual untuk produk yang dipasarkan sehingga pelanggan bisa merasa sedikit lega dengan produk yang akan dibelinya. Setelah memastikan kualitas produk yang baik yang didukung dengan pemeriksaan serta jaminan kualitas yang andal, produk dapat dipasarkan dengan lebih mudah untuk mendorong angka penjualan, membuat bisnis juga lebih mudah untuk dikembangkan sesuatu dengan strategi bisnis yang dijalankan. Tentunya, menjaga kualitas produk tetap baik adalah langkah awal dalam suatu bisnis. Selanjutnya, pelaku usaha masih harus memikirkan bagaimana metode dan strategi pemasaran terbaik yang sesuai dengan produk tersebut. Untuk hasil yang maksimal, setiap aspek harus diperhatikan dengan benar dan dipertimbangkan secara hati-hati. Gunakan aplikasi majoo untuk operasional bisnis yang lebih mudah dalam memasarkan produk-produk berkualitas andalan bisnismu! Aplikasi majoo juga dilengkapi dengan berbagai fitur yang dapat mempermudah penjualan , pemasaran, serta analisis information yang lebih baik; memastikan bisnis yang dijalankan dapat terus maju dan berkembang.
UniversitasKristen Petra 9 • Small Batch Flow terutama menggunakan Make to Order, kecuali produk tertentu mempunyai desain modular yang dapat menggunakan Assemble to Order. • Large Batch (Repetitive) Flow terutama menggunakan Make to Stock karena pada dasarnya Repetitive Process memproduksi produk-produk standar dengan volume tinggi dan umumnya
Kualitas produk adalah kondisi fisik, fungsi dan sifat suatu produk baik barang atau jasa berdasarkan tingkat mutu yang diharapkan seperti durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, reparasi produk serta atribut produk lainnya dengan tujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggan. Kualitas produk merupakan salah satu kunci persaingan diantara pelaku usaha yang ditawarkan kepada konsumen. Konsumen selalu ingin mendapatkan produk yang berkualitas sesuai dengan harga yang dibayar, walaupun terdapat sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa, produk yang mahal adalah produk yang berkualitas. Jika hal itu dapat dilaksanakan oleh perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dapat tetap memuaskan para konsumen dan dapat menambah jumlah konsumen. Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan apabila menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar. Adanya hubungan timbal balik antara perusahaan dengan konsumen akan memberikan peluang untuk mengetahui dan memahami apa yang menjadi kebutuhan dan harapan yang ada pada persepsi konsumen. Maka, perusahaan penyedia produk dapat memberikan kinerja yang baik untuk mencapai kepuasan konsumen melalui cara memaksimalkan pengalaman yang menyenangkan dan meminimalisir pengalaman yang kurang menyenangkan konsumen dalam mengkonsumsi produk. Berikut definisi dan pengertian kualitas produk dari beberapa sumber buku Menurut Kotler dan Armstrong 2012, kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya. Menurut Nasution 2005, kualitas produk adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Menurut Tjiptono 2012, kualitas produk adalah tingkat mutu yang diharapkan dan pengendalian keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut Prawirosentono 2002, kualitas produk adalah keadaan fisik, fungsi dan sifat suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang dikeluarkan. Menurut Kotler dan Keller 2012, kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Manfaat Kualitas Produk Menurut Ariani 2003, terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dengan menciptakan kualitas produk yang baik, yaitu Meningkatkan reputasi perusahaan. Perusahaan atau organisasi yang telah menghasilkan suatu produk atau jasa yang berkualitas akan mendapatkan predikat sebagai organisasi yang mengutamakan kualitas, oleh karena itu, perusahaan atau organisasi tersebut dikenal oleh masyarakat luas dan mendapatkan nilai lebih di mata masyarakat. Menurunkan biaya. Untuk menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas perusahaan atau organisasi tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi. Hal ini disebabkan perusahaan atau organisasi tersebut berorientasi pada customer satisfaction, yaitu dengan mendasarkan jenis, tipe, waktu, dan jumlah produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan dan kebutuhan konsumen. Meningkatkan pangsa pasar. Pangsa pasar akan meningkat bila minimasi biaya tercapai, karena organisasi atau perusahaan dapat menekan harga, walaupun kualitas tetap menjadi yang utama. Dampak internasional. Bila mampu menawarkan produk atau jasa yang berkualitas, maka selain dikenal di pasar lokal, produk atau jasa tersebut juga akan dikenal dan diterima di pasar internasional. Adanya tanggung jawab produk. Dengan semakin meningkatnya persaingan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, maka organisasi atau perusahaan akan dituntut untuk semakin bertanggung jawab terhadap desain, proses, dan pendistribusian produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk penampilan produk. Kualitas akan membuat produk atau jasa dikenal, dalam hal ini akan membuat perusahaan yang menghasilkan produk juga akan dikenal dan dipercaya masyarakat luas. Mewujudkan kualitas yang dirasakan penting. Persaingan yang saat ini bukan lagi masalah harga melainkan kualitas produk, hal inilah yang mendorong konsumen untuk mau membeli produk dengan harga tinggi namun dengan kualitas yang tinggi pula. Dimensi Kualitas Produk Menurut Gaspersz 2008, dimensi kualitas produk adalah sebagai berikut a. Kinerja performance Kinerja adalah karakteristik operasi pokok dari produk inti dan dapat didefinisikan sebagai tampilan dari sebuah produk sesungguhnya. Performance sebuah produk merupakan pencerminan bagaimana sebuah produk itu disajikan atau ditampilkan kepada konsumen. Tingkat pengukuran Performance pada dasarnya mengacu pada tingkat karakteristik dasar produk itu beroperasi. Sebuah produk dikatakan memiliki Performance yang baik bilamana dapat memenuhi harapan. Bagi setiap produk/jasa, dimensi performance bisa berlainan, tergantung pada functional value yang dijanjikan oleh perusahaan. Untuk bisnis makanan, dimensi performance adalah rasa yang enak. b. Keandalan reliability Keandalan adalah tingkat kendala suatu produk atau konsistensi keandalan sebuah produk didalam proses operasionalnya di mata konsumen. Reliability sebuah produk juga merupakan ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu. Sebuah produk dikatakan memiliki reliability yang tinggi bilamana dapat menarik kepercayaan dari konsumen terkait kualitas keandalan sebuah produk. Dimensi performance dan reliability sekilas hampir sama tetapi mempunyai perbedaan yang jelas. Reliability lebih menunjukkan probabilitas produk menjalankan fungsinya. c. Keistimewaan tambahan feature Keistimewaan adalah karakteristik sekunder atau pelengkap dan dapat didefinisikan sebagai tingkat kelengkapan atribut-atribut yang ada pada sebuah produk. Pada titik tertentu, performance dari setiap merek hampir sama tetapi justru perbedaannya terletak pada fiturnya. Ini juga mengakibatkan harapan konsumen terhadap dimensi performance relatif homogen dan harapan terhadap fitur relatif heterogen. d. Kesesuaian dengan spesifikasi conformance to specifications Kesesuaian adalah sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya dan dapat didefinisikan sebagai tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Definisi diatas dapat dijelaskan bahwa tingkat conformance sebuah produk dikatakan telah akurat bilamana produk-produk yang dipasarkan oleh produsen telah sesuai perencanaan perusahaan yang berarti merupakan produk-produk yang mayoritas diinginkan konsumen. e. Daya tahan durability Daya tahan berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan dan dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk. f. Kemampuan melayani service ability Kemampuan melayani meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan dan dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran kemudahan memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal. Disini artinya bilamana sebuah produk rusak atau gagal maka kesiapan perbaikan produk tersebut dapat diandalkan, sehingga konsumen tidak merasa dirugikan. g. Estetika Aesthethics Estetika adalah keindahan produk terhadap panca indera dan dapat didefinisikan sebagai atribut-atribut yang melekat pada sebuah produk, seperti warna, model atau desain, bentuk, rasa, aroma dan lain-lain. Pada dasarnya Aesthetics merupakan elemen yang melengkapi fungsi dasar suatu produk sehingga kinerja sebuah produk akan menjadi lebih baik dihadapan konsumen. h. Kualitas yang dipersepsikan perceived quality Kualitas yang dipersepsikan merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya. Tingkatan Kualitas Produk Menurut Arif 2012, terdapat lima tingkatan dalam kualitas produk, yaitu Manfaat inti Core Benefit. Yaitu jasa atau manfaat inti sesungguhnya yang dibeli dan diperoleh oleh konsumen. Kebutuhan konsumen paling fundamental adalah manfaat, dan ini merupakan tingkatan paling fundamental dari suatu produk. Seorang pemasar harus mampu melihat dirinya sebagai seseorang yang menyediakan manfaat kepada konsumen. Sehingga konsumen pun pada akhirnya akan membeli produk tersebut karena manfaat inti yang terdapat didalamnya. Manfaat dasar tambahan Basic Product. Tingkat selanjutnya seorang pemasar harus mampu merubah manfaat inti menjadi produk dasar. Pada inti produk tersebut terdapat manfaat bentuk dasar produk atau mampu memenuhi fungsi dasar produk kebutuhan konsumen adalah fungsional. Harapan produk Expected Product. Adalah serangkaian kondisi yang diharapkan dan disenangi, dimiliki atribut produk tersebut. Kebutuhan konsumen adalah kelayakan. Misalnya dalam jasa perhotelan harapan konsumen adalah kenyamanan untuk beristirahat dan menghilangkan kepenatan atas segala aktivitas yang telah dilakukannya. Kelebihan yang dimiliki produk Augmented Product. Yaitu salah satu manfaat dan pelayanan yang dapat membedakan produk tersebut dengan pesaing. Kebutuhan konsumen adalah kepuasan. Misalnya di perbankan disediakan suatu produk tabungan berencana, dimana di dalam produk tersebut nasabah dapat menyimpan dan menginvestasikan dananya sekaligus mendapatkan jaminan asuransi jiwa dan kesehatan dengan membayar sejumlah premi tambahan tertentu. Kelebihan tawaran produk tersebut yang dicari oleh nasabah. Potensi masa depan produk Potensial Product. Artinya bagaimana harapan masa depan dengan produk tersebut apabila terjadi perubahan dan perkembangan teknologi serta selera konsumen. Kebutuhan konsumen adalah masa depan produk. Misalnya kemudahan untuk membayar tagihan telepon, listrik, air atau tagihan lainnya. Perspektif Kualitas Produk Perspektif kualitas produk merupakan persepsi seorang konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa dengan maksud yang diharapkan atau diinginkan oleh konsumen. Menurut Tjiptono 2012, terdapat lima jenis perspektif kualitas produk, yaitu 1. Transcendental approach Kualitas dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau diketahui tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan. Sudut pandang ini biasanya diterapkan dalam seni musik, drama, seni tari, dan seni rupa. Selain perusahaan dapat mempromosikan produknya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti tempat berbelanja yang menyenangkan supermarket, elegan mobil, kecantikan wajah kosmetik kelembutan dan kehalusan kulit sabun mandi, dan lain-lain. Dengan demikian fungsi perencanaan, produksi, dan pelayanan suatu perusahaan sulit sekali menggunakan definisi ini sebagai dasar manajemen kualitas. 2. Product-based approach Pendekatan ini menganggap bahwa kualitas sebagai karakterisktik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang dimiliki produk. Karena pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan, dan preferensi individual. 3. User-based approach Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling memuaskan referensi seseorang misalnya perceived quality merupakan produk yang berkualitas yang paling tinggi. Perspektif yang subjektif dan demand-oriented juga menyatakan bahwa pelanggan yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula, sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum yang dirasakan. Kepuasan seseorang tentu akan berbeda-beda pula, begitu juga dengan pandangan seseorang terhadap kualitas suatu produk pasti akan berbeda-beda pula pandangannya. Suatu produk yang dapat memenuhi keinginan dan kepuasan seseorang, belum tentu dapat memenuhi kepuasan orang lain. 4. Manufacturing-based approach Perspektif ini bersifat supply-based dan terutama memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefinisikan kualitas sebagai sama dengan persyaratannya. Dalam sektor jasa, dapat dikatakan kualitas bersifat operation-driven. Pendekatan ini berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan secara internal, yang sering kali di dorong oleh tujuan peningkatan produktivitas dan penekanan biaya. Jadi yang menentukan kualitas adalah standar-standar yang ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang menggunakannya. 5. Value-based approach Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga dengan mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga, kualitas didefinisikan sebagai affordable excellence. Kualitas dalam perspektif ini bernilai relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Akan tetapi yang paling bernilai adalah produk atau jasa yang paling tepat dibeli. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk Menurut Prawirosentono 2002, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas produk, yaitu Manusia. Sumber daya manusia adalah unsur utama yang memungkinkan terjadinya proses penambahan nilai. Metode. Hal ini meliputi prosedur kerja dimana setiap orang harus melaksanakan kerja sesuai dengan tugas yang dibebankan pada masing-masing individu. Metode ini merupakan prosedur kerja terbaik agar setiap orang dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Mesin. Mesin atau peralatan yang digunakan dalam proses penambahan nilai menjadi output. Dengan memakai mesin sebagai peralatan pendukung pembuatan suatu produk memungkinkan berbagai variasi dalam bentuk, jumlah, dan kecepatan proses penyelesaian kerja. Bahan. Bahan baku yang diproses produksi agar menghasilkan nilai tambah menjadi output, jenisnya sangat beragam. Keragaman bahan baku yang digunakan akan mempengaruhi nilai output yang beragam pula. Ukuran. Dalam setiap tahap produksi harus ada ukuran sebagai standar penilaian agar setiap tahap produksi dapat dinilai kinerjanya. Kemampuan dari standar ukuran tersebut merupakan faktor penting untuk mengukur kinerja seluruh tahapan proses produksi, dengan tujuan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan rencana. Lingkungan. Lingkungan dimana proses produksi berada sangat mempengaruhi hasil atau kinerja proses produksi. Bila lingkungan kerja berubah, maka kinerjapun akan berubah pula. Banyak faktor lingkungan eksternalpun yang dapat mempengaruhi kelima unsur tersebut diatas sehingga dapat menimbulkan variasi tugas pekerjaan. Daftar Pustaka Kotler, P., dan Armstrong, G. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta Erlangga. Nasution. 2005. Manajemen Mutu Terpadu Total Quality Management. Bogor Ghalia Indonesia. Tjiptono, Fandy. 2012. Strategi Pemasaran. Yogyakarta Andi. Prawirosentono, Suyadi. 2002. Manajemen Operasi, Analisis dan Studi Kasus. Jakarta Bumi Aksara. Kotler, P. dan Keller, 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta Erlangga. Ariani, 2003. Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif. Bogor Ghalia Indonesia. Gaspersz, Vincent. 2008. Total Quality Management. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Al-arif, Rianto. 2012. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung Alfabeta. BABII KAJIAN PUSTAKA. mempertimbangkan kualitas dari produk tersebut dan sama halnya dengan 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Konsep Kualitas Produk Definisi Kualitas Dalam pemilihan setiap produk yang akan dikonsumsi, konsumen serin Produsenharus mempelajari secara berkala dan mengubah susunan salurannya. Perubahan diperlukan apabila saluran distibusi tersebut tidak berjalan sebagimana direncanakan, pola beli konsumen berubah, pasar meluas, muncul pesaing baru, lahir saluran distribusi yang inovatif, dan produk tersebut memasuki tahap lanjut siklus hidup produk itu.
Produkproduk kami diawasi oleh tim profesional yang bekerja 24 jam untuk memastikan pemenuhan standar kualitas yang ketat. Saat ini, OU mengawasi lebih dari 400.000 produk dan menjadi simbol kosher yang paling dikenal dan terpercaya. Lihat Sertifikasi I Pedoman GMP ini mempertimbangkan aspek-aspek kunci dari pedoman yang digunakan
x2GCbI.
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/120
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/52
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/454
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/108
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/196
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/296
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/190
  • 29ldrfwmlq.pages.dev/374
  • produsen menetapkan standar dan kualitas produk dengan mempertimbangkan